DORTMUND – Jurgen Klopp terpaksa harus menyiapkan
rencana B menyusul absennya Mario Gotze. Ada tiga opsi yang mungkin akan
dipilih arsitek Borussia Dortmund itu.
Berita absennya Gotze disinyalir bagian dari konspirasi karena sang gelandang 20 tahun itu telah dibeli Bayern Munich 37 juta euro atau Rp 467,6 miliar.
Apapun alasannya, Klopp kini dihadapkan pada sebuah dilema: bagaimana Dortmund bakal tampil tanpa Gotze?
Gotze merupakan salah satu nomor 10 terbaik di sepakbola pada saat ini dan perannya pada formasi 4-2-3-1 Klopp sangat sentral. Beruntung, kehilangan Gotze bagi Dortmund tidak sama seperti absennya Lionel Messi pada Barcelona. Di atas kertas, ada tiga opsi yang bisa dipilih Klopp seperti dikutip Bleacher Report.
1. Memainkan Kevin Grosskreutz
Sejak kedatangan Marco Reus, Grosskreutz kehilangan statusnya sebagai sayap kiri Dortmund. Sesekali ia masih dipercaya Klopp meski dengan peran yang aneh, bek kanan seperti kala melawan Bayern Munich di Signal Iduna Park beberapa waktu lalu.
Grosskreutz bisa saja kembali ke posisi asalnya di sayap kiri dan menggeser Reus ke tengah, sementara di kanan tetap ditempati Jakub Blaszczykowski.
2. Memajukan Ilkay Gundogan
Bila Klopp ingin Marco Reus tetap di sayap, maka opsi paling mungkin adalah memajukan Ilkay Gundogan. BVB no. 8 itu merupakan seorang gelandang serang sewaktu di Nurnberg tapi Klopp memundurkannya jadi gelandang bertahan. Ia lantas menjadi no.6 yang luar biasa. Ketika Dortmund kehilangan Gotze saat melawan Bayern Munich dan Wolfsburg, Gundogan-lah yang mengisi posisinya.
Lubang yang ditinggalkan Gundogan pada deep-lying playmaker bisa diisi oleh Nuri Sahin.
3. Kembali ke 4-3-3
Sulit melihat Dortmund bermain dengan formasi eksperimental seperti ini meski juga bukan hal yang mustahil. Di depan diisi Reus, Lewandowski, dan Blaszczykowski. Sementara di tengah dihuni Sven Bender, Gundogan, serta Sahin.
Kelemahan terbesar dari skema ini adalah dua gelandang bertahan Bayern, Bastian Schweinsteiger dan Javi Martinez yang jadi bebas tidak terjaga.
Berita absennya Gotze disinyalir bagian dari konspirasi karena sang gelandang 20 tahun itu telah dibeli Bayern Munich 37 juta euro atau Rp 467,6 miliar.
Apapun alasannya, Klopp kini dihadapkan pada sebuah dilema: bagaimana Dortmund bakal tampil tanpa Gotze?
Gotze merupakan salah satu nomor 10 terbaik di sepakbola pada saat ini dan perannya pada formasi 4-2-3-1 Klopp sangat sentral. Beruntung, kehilangan Gotze bagi Dortmund tidak sama seperti absennya Lionel Messi pada Barcelona. Di atas kertas, ada tiga opsi yang bisa dipilih Klopp seperti dikutip Bleacher Report.
1. Memainkan Kevin Grosskreutz
Sejak kedatangan Marco Reus, Grosskreutz kehilangan statusnya sebagai sayap kiri Dortmund. Sesekali ia masih dipercaya Klopp meski dengan peran yang aneh, bek kanan seperti kala melawan Bayern Munich di Signal Iduna Park beberapa waktu lalu.
Grosskreutz bisa saja kembali ke posisi asalnya di sayap kiri dan menggeser Reus ke tengah, sementara di kanan tetap ditempati Jakub Blaszczykowski.
2. Memajukan Ilkay Gundogan
Bila Klopp ingin Marco Reus tetap di sayap, maka opsi paling mungkin adalah memajukan Ilkay Gundogan. BVB no. 8 itu merupakan seorang gelandang serang sewaktu di Nurnberg tapi Klopp memundurkannya jadi gelandang bertahan. Ia lantas menjadi no.6 yang luar biasa. Ketika Dortmund kehilangan Gotze saat melawan Bayern Munich dan Wolfsburg, Gundogan-lah yang mengisi posisinya.
Lubang yang ditinggalkan Gundogan pada deep-lying playmaker bisa diisi oleh Nuri Sahin.
3. Kembali ke 4-3-3
Sulit melihat Dortmund bermain dengan formasi eksperimental seperti ini meski juga bukan hal yang mustahil. Di depan diisi Reus, Lewandowski, dan Blaszczykowski. Sementara di tengah dihuni Sven Bender, Gundogan, serta Sahin.
Kelemahan terbesar dari skema ini adalah dua gelandang bertahan Bayern, Bastian Schweinsteiger dan Javi Martinez yang jadi bebas tidak terjaga.
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !