ABUJA - Taribo West kembali muncul di media dengan
melontarkan pernyataan mengejutkan. Bek internasional Nigeria itu
mengatakan bahwa dirinya lah yang terbaik, bahkan lebih baik dari
legenda Rossoneri, Paolo Maldini.
Selama semusim membela klub asal kota mode tersebut, West mengaku tak mendapat perlakuan yang adil. Bahkan dia hanya dimainkan empat laga saja, sepanjang musim 1999-2000 oleh pelatih Milan saat itu, Alberto Zaccheroni. Tentu dengan perlakuan itu, dia mengaku sakit hati.
“Ada tiga di antara kami, tetapi pelatih (Zaccheroni) lebih memilih pemain Italia (Maldini) itu, meski saya jelas yang terbaik,” ucap West, seperti dilansir Supersport, Sabtu (21/9/2013).
“Tahun 2000, saya bermain di Piala Afrika bersama Nigeria dan ketika saya kembali, Maldini sedang cedera. Saya bermain, tetapi saya tidak mendapatkan lebih banyak (kesempatan). Saya diberitahu dengan jelas, bahwa tak ada yang bisa memaksa keluar Maldini, karena dia adalah seorang Godfather di klub,” terangnya.
Alhasil, sehari-hari West di Milan hanya bisa menghabiskannya di bangku cadangan dan menonton Maldini serta Alessandro Costacurta bertanding secara rutin. Mantan bek Inter Milan itu mengklaim, bahwa kedua latar belakang sebagai pemain asal Italia menjadi alasan pelatih memilih mereka.
“Karena saya memiliki hubungan yang baik dengan (Presiden Inter, Massimo Moratti), saya memanggilnya untuk menceritakan apa yang terjadi. Dia mengatakan kepada saya bahwa di AC Milan itu adalah hal yang wajar,” ceritanya.
“Tidak ada yang bisa menggantikan Maldini. Saya sangat terkejut. Pada saat itu mereka mengatakan begitu banyak kebohongan tentang saya karena mereka mengingikann saya keluar. Selama empat pertandingan saya bermain saya selalu menjadi pemain terbaik di lapangan, namun kontrak saya tidak diperpanjang,” tutup West.
Selama semusim membela klub asal kota mode tersebut, West mengaku tak mendapat perlakuan yang adil. Bahkan dia hanya dimainkan empat laga saja, sepanjang musim 1999-2000 oleh pelatih Milan saat itu, Alberto Zaccheroni. Tentu dengan perlakuan itu, dia mengaku sakit hati.
“Ada tiga di antara kami, tetapi pelatih (Zaccheroni) lebih memilih pemain Italia (Maldini) itu, meski saya jelas yang terbaik,” ucap West, seperti dilansir Supersport, Sabtu (21/9/2013).
“Tahun 2000, saya bermain di Piala Afrika bersama Nigeria dan ketika saya kembali, Maldini sedang cedera. Saya bermain, tetapi saya tidak mendapatkan lebih banyak (kesempatan). Saya diberitahu dengan jelas, bahwa tak ada yang bisa memaksa keluar Maldini, karena dia adalah seorang Godfather di klub,” terangnya.
Alhasil, sehari-hari West di Milan hanya bisa menghabiskannya di bangku cadangan dan menonton Maldini serta Alessandro Costacurta bertanding secara rutin. Mantan bek Inter Milan itu mengklaim, bahwa kedua latar belakang sebagai pemain asal Italia menjadi alasan pelatih memilih mereka.
“Karena saya memiliki hubungan yang baik dengan (Presiden Inter, Massimo Moratti), saya memanggilnya untuk menceritakan apa yang terjadi. Dia mengatakan kepada saya bahwa di AC Milan itu adalah hal yang wajar,” ceritanya.
“Tidak ada yang bisa menggantikan Maldini. Saya sangat terkejut. Pada saat itu mereka mengatakan begitu banyak kebohongan tentang saya karena mereka mengingikann saya keluar. Selama empat pertandingan saya bermain saya selalu menjadi pemain terbaik di lapangan, namun kontrak saya tidak diperpanjang,” tutup West.
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !