ROMA – Striker Lazio, Louis Saha, mengatakan, dirinya
merasa lebih kesulitan untuk mencetak gol di Serie A daripada di
kompetisi Premier League. Menurut Saha, pertahanan klub-klub Serie A
lebih tertutup, dan sulit ditembus oleh barisan penyerang.
Saha menikmati karier panjangnya di kompetisi Premier League dengan sempat berkostum Newcastle, Fulham, Manchester United, Everton, Tottenham Hotspur, dan Sunderland sebelum hengkang ke Lazio Januari lalu.
"Saya selalu memikirkan ini dalam kepala saya bahwa akan lebih sulit bagi saya sebagai striker untuk bermain di sini (Serie A),” ujar Saha, sebagaimana dilansir Fifa.com, Selasa (14/5/2013).
"Saya telah terbiasa bermain di liga Inggris, yang sedikit lebih terbuka dengan peran yang lebih bebas untuk setiap pemain di lapangan, di sana yang utama adalah kebebasan pemain,” jelas pemain asal Prancis ini.
"Di Inggris, Anda bisa memiliki beberapa kemungkinan untuk mendapat lebih banyak kesempatan lagi untuk mencetak gol. Sepakbola Italia melakukan perubahan, dan secara teknis sangat mengesankan, dan banyak pemain kecil yang tajam dan memiliki kemampuan teknis,” katanya.
Saha menilai, sepakbola Italia banyak mengandalkan taktik dan pertahanan mereka yang terkenal pun sekarang sudah berubah. Pemain berusia 34 tahun ini mengaku ketika di kotak penalti, dia bisa saja bertemu dengan dua atau tiga pemain yang menghalanginya.
"Di sini (di Italia) itu sedikit lebih mengandalkan taktis dan sangat terorganisir. Ini bukan Catenaccio yang dulu lagi, tapi masih sangat bertipikal defensif, yang berarti sebagai striker Anda selalu menghadapi dua atau tiga bek,” tuntasnya.
Saha menikmati karier panjangnya di kompetisi Premier League dengan sempat berkostum Newcastle, Fulham, Manchester United, Everton, Tottenham Hotspur, dan Sunderland sebelum hengkang ke Lazio Januari lalu.
"Saya selalu memikirkan ini dalam kepala saya bahwa akan lebih sulit bagi saya sebagai striker untuk bermain di sini (Serie A),” ujar Saha, sebagaimana dilansir Fifa.com, Selasa (14/5/2013).
"Saya telah terbiasa bermain di liga Inggris, yang sedikit lebih terbuka dengan peran yang lebih bebas untuk setiap pemain di lapangan, di sana yang utama adalah kebebasan pemain,” jelas pemain asal Prancis ini.
"Di Inggris, Anda bisa memiliki beberapa kemungkinan untuk mendapat lebih banyak kesempatan lagi untuk mencetak gol. Sepakbola Italia melakukan perubahan, dan secara teknis sangat mengesankan, dan banyak pemain kecil yang tajam dan memiliki kemampuan teknis,” katanya.
Saha menilai, sepakbola Italia banyak mengandalkan taktik dan pertahanan mereka yang terkenal pun sekarang sudah berubah. Pemain berusia 34 tahun ini mengaku ketika di kotak penalti, dia bisa saja bertemu dengan dua atau tiga pemain yang menghalanginya.
"Di sini (di Italia) itu sedikit lebih mengandalkan taktis dan sangat terorganisir. Ini bukan Catenaccio yang dulu lagi, tapi masih sangat bertipikal defensif, yang berarti sebagai striker Anda selalu menghadapi dua atau tiga bek,” tuntasnya.
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !