HARARE - Insiden gigit tangan yang dilakukan penyerang
Liverpool, Luis Suarez kepada bek Chelsea, Branislav Ivanovic memang
terjadi sebulan lalu. Namun, komentar terhadap peristiwa itu masih ada,
dan kini keluar dari mulut presiden Zimbabwe, Robert Mugabe.
Peristiwa itu terjadi saat Suarez dan Ivanovic berduel memperebutkan bola pada pertandingan lanjutan Premier League. Setelah terjadi tarik-menarik, Suarez pun menggigit lengan Ivanovic. Atas tindakannya itu, Suarez mendapat hukuman dari asosiasi sepakbola Inggris (FA), berupa larangan bertanding sebanyak 10 laga.
“Tindakannya menggigit Branislav Ivanovic benar-benar tak professional. Event-event olahraga merupakan kontes, bukan deklarasi perang,” ujar Mugabe kepada Sunday People, seperti dilansir Goal, Senin (27/5/2013).
“Kontes (olahraga) terbagi pada beberapa level. (Di Zimbabewe), kami memiliki kontes seperti Dynamos versus Highlanders, dan itu adalah kontes yang ada pada level bawah,” sambung pria berusia 89 tahun tersebut.
Mugabe berharap, hal-hal seperti itu tak terjadi lagi, karena menurutnya sepakbola tak semestinya dinodai dengan tindakan-tindakan merugikan lawan, seakan-akan sedang berperang. Dan, tambahnya, seorang pesepakbola profesional seharusnya menjaga sikapnya saat berada di atas lapangan.
“Mereka harus berlatih berpartisipasi agar mengenali realitas dari olahraga. (Karena), olahraga adalah olahraga, bukan perang. Tapi, sekarang sepakbola kelihatannya menjadi pertandingan untuk (saling) menggigit. Dan seorang profesional menggunakan giginya (dalam bermain sepakbola?” tutupnya.
Peristiwa itu terjadi saat Suarez dan Ivanovic berduel memperebutkan bola pada pertandingan lanjutan Premier League. Setelah terjadi tarik-menarik, Suarez pun menggigit lengan Ivanovic. Atas tindakannya itu, Suarez mendapat hukuman dari asosiasi sepakbola Inggris (FA), berupa larangan bertanding sebanyak 10 laga.
“Tindakannya menggigit Branislav Ivanovic benar-benar tak professional. Event-event olahraga merupakan kontes, bukan deklarasi perang,” ujar Mugabe kepada Sunday People, seperti dilansir Goal, Senin (27/5/2013).
“Kontes (olahraga) terbagi pada beberapa level. (Di Zimbabewe), kami memiliki kontes seperti Dynamos versus Highlanders, dan itu adalah kontes yang ada pada level bawah,” sambung pria berusia 89 tahun tersebut.
Mugabe berharap, hal-hal seperti itu tak terjadi lagi, karena menurutnya sepakbola tak semestinya dinodai dengan tindakan-tindakan merugikan lawan, seakan-akan sedang berperang. Dan, tambahnya, seorang pesepakbola profesional seharusnya menjaga sikapnya saat berada di atas lapangan.
“Mereka harus berlatih berpartisipasi agar mengenali realitas dari olahraga. (Karena), olahraga adalah olahraga, bukan perang. Tapi, sekarang sepakbola kelihatannya menjadi pertandingan untuk (saling) menggigit. Dan seorang profesional menggunakan giginya (dalam bermain sepakbola?” tutupnya.
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !