MILAN – Mantan pemain Ruud Gullit mencoba menjelaskan
perbedaan filosofi sepakbola antara AC Milan dan PSV Eindhoven. Gullit
terkesan efesiensi yang diterapkan klub asal Serie A itu.
Kedua tim bertemu pada leg pertama Liga Champions di Stadion Phillips. PSV mendominasi pertandingan itu dan memiliki rekor kemenangan kandang yang cukup, tapi tim tuan rumah harus puas bermain imbang melawan Milan.
Bomber Rossoneri, Stephan El Shaarawy, membuka keunggulan timnya, sebelum Tim Matavz menyamakan skor untuk timnya, PSV menjadi 1-1. Gullit mengaku menikmati pertandingan yang disuguhkan pada leg pertama.
“Saya sangat menikmati pertandingan kualifikasi Liga Champions antara mantan klub saya, PSV dan Milan. Itu sudah sangat jelas bagaimana mereka memiliki perbedaan filosofi. PSV sangat enak ditonton, sedangkan Milan bermain lebih efesien,” kata Gullit, diwartakan Goal, Minggu (25/8/2013).
“Pertahanan sangat penting di Italia dan itu mencerminkan mentalitas penyerang. Mereka tahu hanya mendapatkan satu kesempatan dan harus memanfaatkannya. Itu bagian dari sikap mereka. Stephan El Shaarawy sudah memperlihatkan itu Eindhoven,” tambahnya.
Dengan hasil 1-1 pada leg pertama kualifikasi Liga Champions, peluang kedua tim untuk lolos ke babak selanjutnya masih terbuka. Selanjutnya, giliran Milan yang menjamu PSV di San Siro, pada 28 Agustus
Kedua tim bertemu pada leg pertama Liga Champions di Stadion Phillips. PSV mendominasi pertandingan itu dan memiliki rekor kemenangan kandang yang cukup, tapi tim tuan rumah harus puas bermain imbang melawan Milan.
Bomber Rossoneri, Stephan El Shaarawy, membuka keunggulan timnya, sebelum Tim Matavz menyamakan skor untuk timnya, PSV menjadi 1-1. Gullit mengaku menikmati pertandingan yang disuguhkan pada leg pertama.
“Saya sangat menikmati pertandingan kualifikasi Liga Champions antara mantan klub saya, PSV dan Milan. Itu sudah sangat jelas bagaimana mereka memiliki perbedaan filosofi. PSV sangat enak ditonton, sedangkan Milan bermain lebih efesien,” kata Gullit, diwartakan Goal, Minggu (25/8/2013).
“Pertahanan sangat penting di Italia dan itu mencerminkan mentalitas penyerang. Mereka tahu hanya mendapatkan satu kesempatan dan harus memanfaatkannya. Itu bagian dari sikap mereka. Stephan El Shaarawy sudah memperlihatkan itu Eindhoven,” tambahnya.
Dengan hasil 1-1 pada leg pertama kualifikasi Liga Champions, peluang kedua tim untuk lolos ke babak selanjutnya masih terbuka. Selanjutnya, giliran Milan yang menjamu PSV di San Siro, pada 28 Agustus
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !