NAPLES - Rafael Benitez telah legowo kebersamaannya dengan Chelsea berakhir, karena kedatangan Jose Mourinho. Namun, pelatih yang kini menjadi allenatore Napoli tersebut rupanya masih ingin menyindir Mou dengan membandingkan gaya kepelatihan di antara keduanya.
Selama ini, Mou memang dikenal sebagai pelatih sensasional, yang membuatnya dihujani kritik oleh sebagian pihak. Salah satu contoh adalah ketika Mou (saat melatih Madrid) mencolok mata Tito Vilanova yang saat itu menjadi asisten pelatih Barcelona. Lalu, Mou juga dikenal sebagai pelatih yang kerap protes kepada wasit dengan berbagai gaya khasnya.
“Saya tak tahu apa yang (biasa) Mourinho lakukan. Saya (hanya) tahu tentang apa yang saya lakukan, yaitu selalu ingin menang, tanpa melanggar nilai-nilai dalam olah raga. Benar, saya lebih nyaman bersama beberapa pelatih, dan saya menyelaraskan diri dengan mereka yang tak mencari kemenangan dengan cara apapun,” ujar Benitez, seperti dilansir Foxsportasia, Selasa (25/6/2013).
Benitez juga bangga dengan dirinya yang tak tetap fokus dalam membawa Chelsea meraih trofi Europa League musim 2012/13 lalu. Padahal, jelang berakhirnya musim tersebut, kabar kembalinya Mourinho -yang begitu dicintai di Chelsea- ke Stamford Bridge terus berembus kencang.
“Semua orang di Chelsea tahu kalau Mourinho akan kembali pada akhir musim. Tapi, hal itu tak mengganggu ambisi saya untuk memenangi target yang sudah kami pasang, dan kami memenangi Europa League, yang merupakan salah satu bukti komitmen di tim ini,” papar pelatih yang membawa Liverpool menjuarai Liga Champions pada tahun pertamanya di Anfield itu.
Selama ini, Mou memang dikenal sebagai pelatih sensasional, yang membuatnya dihujani kritik oleh sebagian pihak. Salah satu contoh adalah ketika Mou (saat melatih Madrid) mencolok mata Tito Vilanova yang saat itu menjadi asisten pelatih Barcelona. Lalu, Mou juga dikenal sebagai pelatih yang kerap protes kepada wasit dengan berbagai gaya khasnya.
“Saya tak tahu apa yang (biasa) Mourinho lakukan. Saya (hanya) tahu tentang apa yang saya lakukan, yaitu selalu ingin menang, tanpa melanggar nilai-nilai dalam olah raga. Benar, saya lebih nyaman bersama beberapa pelatih, dan saya menyelaraskan diri dengan mereka yang tak mencari kemenangan dengan cara apapun,” ujar Benitez, seperti dilansir Foxsportasia, Selasa (25/6/2013).
Benitez juga bangga dengan dirinya yang tak tetap fokus dalam membawa Chelsea meraih trofi Europa League musim 2012/13 lalu. Padahal, jelang berakhirnya musim tersebut, kabar kembalinya Mourinho -yang begitu dicintai di Chelsea- ke Stamford Bridge terus berembus kencang.
“Semua orang di Chelsea tahu kalau Mourinho akan kembali pada akhir musim. Tapi, hal itu tak mengganggu ambisi saya untuk memenangi target yang sudah kami pasang, dan kami memenangi Europa League, yang merupakan salah satu bukti komitmen di tim ini,” papar pelatih yang membawa Liverpool menjuarai Liga Champions pada tahun pertamanya di Anfield itu.
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !